Hasilklasifikasi adalah menentukan nomor kelas dan kelompok koleksi informasi menurut isi dan subjek. 4. Pelengkap koleksi Setelah pengetikan judul diteruskan dengan nama lengkap pengarang yang diberi tanda titik. suara, gambar, atau data dalam basis data dan pengambilan dokumen yang relevan dari sebuah koleksi dokumen sesuai dengan
Slides 13 Download presentation Excess Demand dan Excess Supply Nama Kelompok Mauliyah Fuadiyah 201531175 Urfa Mukarromah 201531176 Nur Ilham Risma Hidayati 201531219 Dian Pawestri Wulandari 201531231 Devi Purwanty Lorenza 201531236 Excess Demand Suatu keadaan dimana, pada harga tertentu jumlah yang diminta lebih besar daripada jumlah yang ditawarkan. Hal ini terjadi bila harga berada di bawah tingkat harga keseimbangan. Contoh dari kelebihan permintaan ini adalah penetapan ceiling price oleh pemerintah sebagai suatu kebijakan harga tertinggi misalnya Harga Eceran Tertinggi HET untuk minyak tanah. Pada saat stok minyak tanah sedang terbatas pada suatu wilayah, maka harga tertinggi ditetapkan agar rakyat banyak yang pada umumnya berstatus sosial ekonomi kurang makmur sanggup membeli minyak tersebut, padahal bila hukum permintaan dituruti dengan permintaan / demand minyak tanah begitu tinggi , harga bisa melonjak naik melebihi ketentuan Excess Supply Suatu keadaan dimana, pada harga tertentu jumlah yang ditawarkan melampaui jumlah yang diminta. Hal ini terjadi jika harga berada di atas harga keseimbangan. Contoh dari kelebihan penawaran ini adalah penetapanfloorprice harga dasar oleh pemerintah misalnya UMR yang bertujuan menjaga penetapan upah pekerja yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum misalnya Rp. 725. 000 tetapi bila hukum permintaan diikuti maka dengan besarnya jumlah tenaga kerja maka kenyataannya masih banyak angkatan kerja yang bersedia bekerja walaupun dibawah UMR. Harga barang itu sendiri Pajak Harga barang penggant i Faktor yang mempengaru hi Permintaan suatu barang Kemajua n teknologi Perkiraan harga pada masa depan Biaya produksi Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Harga barang itu sendiri Harga barang pengganti Biaya produksi Kemajuan teknologi Pajak Perkiraan harga pada masa depan Pembeli super marginal Penggolongan Pembeli sub marginal Pembeli marginal Penjual marginal Penjual super marginal Penjual sub marginal Penggolongan Penjual Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan Ø Terdapat pembeli atau penjual yang memperoleh keuntungan. Ø Terdapat pembeli atau penjual yang menderita kerugian. Ø Terdapat pembeli dan penjual yang impas Break Even Point. PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBENTUKKAN HARGA PASAR Peranan pemerintah secara langsung Penetapan Harga Minimum Floor Price Penetapan Harga Maksimum Ceiling Price Peranan pemerintah secara tidak langsung Penetapan pajak penjualan Pemberian subsidi penjualan
PENGGUNAANMEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI KELOMPOK DIFABEL (Studi Fenomenologi Penggunaan Whatsapp dalam Komunikasi Interpersonal Anggota Tuna Rungu GERKATIN Solo)
Terdapat 6 peranan TIK dalam bidang pendidikan, antara lain 1. TIK sebagai skill dan kompetensi Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing. 2. TIK sebagai infratruktur pembelajaran Tersedianya bahan ajar dalam format digital The network is the school belajar dimana saja dan kapan saja 3. TIK sebagai sumber bahan belajar Ilmu berkembang dengan cepat Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama
Namamahasiswa : DIMAS SAPTO HARFIANTO NIM : 201351179 Pembimbing : 1. Ahmad Jazuli, S.Kom. M.Kom 2. Ahmad Abdul Chamid, S.Kom. M.Kom RINGKASAN Laporan tugas akhir dengan judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERLOMBAAN GANTANGAN BURUNG DI KABUPATEN KUDUS” Sistem Informasi Geografis Perlombaan Gantangan Burung Di Kabupaten Kudus adalah
Temu Balik Informasi Model Probabilistik Anggota Kelompok ? 1. Lingga Catur Putra 15. 11. 0117 2. Faizal Aji Ramadhan 15. 11. 0107 3. Adimas Dwi Nur H. 15. 11. 0062 4. Damar Nur Sasongko 15. 11. 0102 5. Fahrul Rosi 15. 11. 0108 6. Kabul Agus Purwanto 14. 11. 0152 Model Probabilistik Model probabilistik adalah model sistem temu kembali informasi yang mengurutkan dokumen dalam urutan menurun terhadap peluang relevansi sebuah dokumen terhadap informasi yang dibutuhkan. Ramadhany, 2008. Dalam model probabilistik peluang, temu kembali informasi tergantung pada dua komponen utama yaitu sekumpulan dokumen yang diidentifikasi sebagai record yang relevan dan yang tidak relevan. Model Probabilistik Dari beberapa model temu kembali informasi, masing-masing memiliki cara mempresentasikan dokumen atau kueri melalui cara pembobotan istilah penyusunnya. Dalam model probabilistik, bobot istilah dianggap sebagai nilai peluang. Jika istilah muncul dalam suatu dokumen maka nilai bobotnya 1 jika sebaliknya maka 0. Istilah kueri, dibobot dengan 1 untuk masing-masing istilah. Karena nilai bobotnya 1 atau 0, hal ini sering dinggap sebagai kelemahan cara pembobotan ini, karena menghilangkan faktor frekuensi istilah. Karakteristik Adapun Karakteristik model probabilistik adalah sebagai berikut a. Melakukan pendugaan page relevansi dengan menggunakan probabilistic b. Mempunyai teoritical framework yang jelas, yaitu berdasarkan prinsip statistik, relevansi dokumen dapat diupdate, adanya feed back/timbal balik dari user. c. Ide dasarnya yaitu kueri dapat menghasilkan jawaban yang benar, menggunakan indeks term, menggunakan pendugaan awal, menggunakan initial hasil, dan feed back dari user dapat memperbaiki probabilitas dari relevansi. Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan kemungkinan dari relevansi berdasarkan kueri yang diberikan. Dalam bidang temu kembali informasi terdapat berbagai metode yang digunakan dalam pembobotan istilah, pengukuran kesesuaian, perangkingan, umpan balik relefansi dan lain -lain. RUMUS PERSAMAAN • Dalam model probabilistik dasar, Sistem Temu Kembali Informasi kemiripan similarity sebuah dokumen terhadap query dihitung dengan menggunakan rumus seperti pada Persamaan Binary Independence Model BIM Pada model Binary Independence Model, query dianggap sebagai sebuah vector term. Jika pada model lain jumlah atau kemunculan term diperhitungkan, maka pada Model ini nilainya berupa biner, Yaitu ada atau tidak ada. Rumus relevansi Binary Independence Model pada inisialisasi nilai pk ini tidak diketahui dan biasanya diisi dengan angka 0, 5 Taufik Ramadhany, 2008. Sedangkan qk didapatkan dari perhitungan ni/N, dengan ni adalah jumlah dokumen yang mengandung term i, sedangkan N adalah jumlah total dokumen dalam koleksi. Mesin Pencari Adapun contoh mesin pencarian yang menggunakan model probabilistik diantaranya adalah sebagai berikut A. Bing Mesin Pencari Adapun contoh mesin pencarian yang menggunakan model probabilistik diantaranya adalah sebagai berikut A. Google Referensi Sumber http //shoima 93. blogspot. co. id/2013/04/temu-balik-informasi-model-probabilistik. html Fuhr, N. . Probabilistic Models in Information Retrieval. The Computer Journal 353, pages 243 -255, 1992.
Informasiumum tentang Isbn. 1. Pengertian ISBN? ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh
EDUKASI DAN INFORMASI OBAT Septimawanto Dwi Prasetyo, M. Si. , Apt. POKOK BAHASAN Dasar Hukum KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi dalam pelayanan farmasi Aplikasi ilmu komunikasi dalam proses KIE Mengidentifikasi sumber – sumber dan barier dalam KIE Teknik membuat patient education material Definisi dan konsep mengenai informasi obat Sumber – sumber informasi obat Penyampaian informasi obat 11/23/2020 [email protected]. co. id 2 PUSTAKA Berardi, R. R, Mc. Dermott J. H. , Newton, G. D. , Oszko, M. A. , Popovich, N. G. , Rollins C. J. , Shimp L. A. , Tietze, K. J. , 2002, Handbook of Nonprescription Drugs, An Interactive Approach to Self-Care, Fourteenth edition, American Pharmacists Association, Washington DC. Malone PM, Mosdell KW, Kier KL, Stanovich JE, 1996, Drug Information, A Guide for Pharmacist, 2 nd edition, Mc Grow Hill Company, New York. Meldrum, H. , 1994, Interpersonal Communication in Pharmaceutical Care, Pharmaceutical Product Press, New York. 11/23/2020 [email protected]. co. id 3 PENILAIAN Tugas UTS UAS Nilai 11/23/2020 20 % 40 % A B C D E ≥ 75 65 ≤ x < 75 55 ≤ x < 65 45 ≤ x < 55 < 45 [email protected]. co. id 4 PENDAHULUAN Konseling Memberi informasi yang ditunjukkan dengan adanya diskusi timbal balik dan pertukaran opini Edukasi Pemberian dan pengembangan informasi untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan Informasi Obat Memberi data mengenai obat-obatan yang independen, akurat, komprehensif, terkini, oleh Apoteker kepada pasien, masyarakat, maupun tenaga kesehatan lain. 11/23/2020 [email protected]. co. id 5 DASAR HUKUM Kep. Men. Kes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling 11/23/2020 [email protected]. co. id 6 DOKTER PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL APOTEKER KEPATUHAN PASIEN TERCAPAI TUJUAN TERAPI 11/23/2020 Kualitas hidup meningkat [email protected]. co. id 7 PENYEBAB KETIDAKPATUHAN Faktor Penyakit Faktor Terapi Faktor Pasien Faktor Komunikasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 8 Faktor Penyakit Keparahan atau stadium penyakit Orang yang merasa sudah lebih baik kondisinya tidak mau meneruskan pengobatan Lamanya terapi berlangsung Semakin lama pengobatan yang sudah dijalani, tingkat kepatuhan semakin rendah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 9 Faktor Terapi Regimen pengobatan yang kompleks jumlah obat maupun jadwal penggunaan Kesulitan dalam penggunaan obat Contoh kesulitan menelan obat karena ukuran tablet yang besar Efek samping yang ditimbulkan Contoh mengantuk, mual, muntah, konstipasi Rutinitas sehari – hari yang tidak sesuai dengan jadwal penggunaan obat. 11/23/2020 [email protected]. co. id 10 Faktor Pasien Merasa kurang pemahaman mengenai keseriusan dari penyakit dan hasil yang didapat jika tidak diobati Menganggap pengobatan yang dilakukan tidak begitu efektif Motivasi ingin sembuh Kepribadian/perilaku Dukungan lingkungan sekitar/keluarga Sosio-demografi pasien umur, tingkat pendidikan, pekerjaan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 11 Faktor Komunikasi Kurang mendapat instruksi yang jelas tentang pengobatannya Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya hidupnya Ketidakpuasan dalam berinteraksi dengan tenaga kesehatan Apoteker tidak melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 12 RESIKO KETIDAKPATUHAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN OBAT 1. 2. 3. 4. 5. 11/23/2020 Kegagalan terapi Meningkatkan biaya perawatan Memerlukan perawatan tambahan Resiko terhadap toksisitas obat Kekambuhan penyakit [email protected]. co. id 13 Pelayanan Informasi Obat Pemberian informasi obat oleh apoteker dalam rangka penggunaan obat yang tepat proses penggalian latar belakang pertanyaan, mengembangkan strategi penelusuran sumber informasi yang tepat, mengevaluasi sumber informasi yang didapatkan, merumuskan jawaban 11/23/2020 [email protected]. co. id 14 Mekanisme Layanan Informasi PERTANYAAN 1 • Langsung • Surat • Telp. • E-mail • Fax 2 INFORMASI LATAR BELAKANG PERTANYAAN 2 KLASIFIKASI • Penanya • Pertanyaan 3 5 Searching Literatures KATALOG JAWABAN 6 4 PENELUSURAN PUSTAKA SECARA SISTEMATIS 1 st, 2 nd, 3 rd 7 11/23/2020 [email protected]. co. id 15 Menggali Informasi Identifikasi Penanya Identifikasi permasalahan Identifikasi derajat urgensi Perlukah merujuk ? Follow up • Diperlukan wawancara • Diperlukan ketrampilan berkomunikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 16 Jenis - Jenis Pustaka 1. Pustaka Primer Artikel original yang dipublikasikan langsung oleh penulisnya 2. Sekunder Pustaka yang mengacu terhadap berbagai artikel original dan berbagai pustaka primer 3. Tersier Berupa buku teks, buku ajar yang merupakan kumpulan artikel dan relatif tidak up to date 11/23/2020 [email protected]. co. id 18 KONSELING OBAT Proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat e Bukan hanya memberikan penerangan tentang obat e Untuk mendapatkan informasi latar belakang pasien e Memberi penekanan pada pendidikan pasien untuk ikut aktif dalam regimen terapetik e Melibatkan perubahan tingkah laku / sikap pasien terhadap penggunaan obat e Memberikan perhatian dukungan pada pasien mengenai terapinya 11/23/2020 [email protected]. co. id 19 PASIEN – PASIEN YANG HARUS DIBERIKAN KONSELING 1. PASIEN YANG DIRUJUK OLEH DOKTER 2. PASIEN DENGAN PENYAKIT TERTENTU KRONIS Misalnya penyakit jantung penyakit darah tinggi penyakit kencing manis penyakit epilepsi penyakit – penyakit kronik lainnya 3. PASIEN YANG MENERIMA OBAT – OBAT TERTENTU Misalnya Obat dengan pengawasan tertentu Contoh warfarin Obat berindeks terapetik sempit Contoh digoksin Obat yang memerlukan teknik administrasi tertentu Contoh inhaler, insulin 4. PASIEN GERIATRIK, PEDIATRIK, SELESAI DIRAWAT, MENDAPAT OBAT YANG BANYAK DAN REGIMEN TERAPETIK YANG MENGELIRUKAN 11/23/2020 [email protected]. co. id 20 HAMBATAN KONSELING dari Apoteker Tidak punya waktu Pemahaman yang kurang Rendahnya pengetahuan Rendahnya kepercayaan diri Rendahnya hubungan pasien dengan apoteker Rendahnya ketrampilan berkomunikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 21 HAMBATAN KONSELING dari Pasien Tidak punya waktu Pasien menganggap apoteker tidak mau berbicara dengan pasien Rendahnya persepsi pasien terhadap apoteker Kondisi kesehatan/kondisi fisik pasien juga menghambat komunikasi Kesulitan untuk mengerti pilih bahasa yang tepat Buta aksara HAMBATAN KONSELING dari Sarana Tingkat kebisingan Orang berbicara, telpon, suara musik Menjawab telpon, didengar orang lain Ketersediaan ruangan Ketersediaan sarana di dalam ruangan TAHAPAN KONSELING Pengenalan Penilaian Pelaksanaan Konseling Pengujian Verifikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 24 TAHAPAN KONSELING Pengenalan Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling Penilaian Tujuan Menilai pemahaman pasien tentang obat yang diberikan jika perlu hubungannya dengan penyakit yang diderita Teknik Prime Question masalah utama dengan open ended question - Show and tell perlihatkan dan terangkan 25 11/23/2020 [email protected]. co. id TAHAPAN KONSELING Pelaksanaan konseling Tujuan Untuk mendidik pasien, agar mengerti tentang obatnya dan mengubah sikapnya sehingga mengikuti regimen terapetik Gunakan kemahiran komunikasi lisan dan bukan lisan serta teknik Show and Tell Pengujian Verifikasi Tujuan Untuk memastikan bahwa pasien memahami dan mengerti apa yang sudah kita terangkan Fill in the gaps, betulkan atau tambahkan jika ada yang terlupa. Jawablah jika ada pertanyaan dari pasien 11/23/2020 [email protected]. co. id 26 THREE PRIME QUESTIONS Bagaimana penjelasan dokter, tentang obat yang digunakan, masalah dan gejala yang ingin dihilangkan, apa yang harus dilakukan, tujuan terapi, life style Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat anda? Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat? 11/23/2020 [email protected]. co. id 27 PENJELASAN CARA PAKAI OBAT Berapa kali minum obat Berapa banyak minum obat Berapa lama harus diminum Bagaimana bila lupa satu dosis Bagaimana cara menyimpan obat Dosis dan cara pakai 11/23/2020 [email protected]. co. id 28 HARAPAN SETELAH MINUM OBAT Apa yang anda harapkan Bagaimana anda tahu obat bekerja atau tidak Efek samping apa yang harus diperhatikan? Apa yang harus dilakukan kalau hal tersebut terjadi? Apa yang harus diperhatikan sewaktu minum obat ini? 11/23/2020 [email protected]. co. id 29 FINAL VERIFICATION Minta pasien untuk mengulang instruksi Untuk meyakinkan bahwa pesan tidak ada yang terlewatkan Koreksi bila ada kesalahan informasi Beri kesempatan pasien jika ingin bertanya lagi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 30 SHOW and TELL Guna Untuk memastikan pemahaman pasien & pemakaian obat yang telah dipakai sebelumnya dengan benar Apoteker mulai dengan menunjukkan obat kepada pasien, misalnya membuka botol kemudian pasien menceritakan bagaimana memakai obat tersebut. Apoteker menuntun dialog dgn modifikasi Three prime question misalnya untuk apa minum obat ini, bagaimana cara meminumnya, masalah yang dialami pasien. 11/23/2020 [email protected]. co. id 31 SARANA PENUNJANG Ruang atau tempat konseling Alat bantu konseling. 11/23/2020 [email protected]. co. id 32 KRITERIA RUANG KONSELING 1 Tertutup dan tidak banyak orang keluar masuk sehingga privacy pasien terjaga dan pasien lebih leluasa menanyakan segala sesuatu tentang pengobatan. Tersedia meja dan kursi yang cukup untuk konselor maupun klien pasien. Mempunyai penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus. 11/23/2020 [email protected]. co. id 33 KRITERIA RUANG KONSELING 2 Letak ruang konseling tidak terlalu jauh dari tempat pengambilan obat. Jika jumlah pasien banyak dan mempunyai beberapa tenaga apoteker sebagai konselor, sebaiknya ruang konseling lebih dari satu. 11/23/2020 [email protected]. co. id 34 Perlengkapan Konseling1 Panduan konseling berisi daftar check list untuk mengingatkan apoteker poin – poin konseling yang penting. Kartu Pasien berisi identitas pasien dan catatan kunjungan pasien Literatur pendukung Brosur tentang obat-obat tertentu, memberikan kesempatan kepada pasien untuk membaca lagi jika lupa 11/23/2020 [email protected]. co. id 37 Perlengkapan Konseling 2 Alat peraga, dapat menggunakan audiovisual, gambar -gambar, poster, maupun sediaan yang berisi plasebo. Alat komunikasi untuk mengingatkan pasien untuk mendapatkan lanjutan pengobatan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 38 ALAT BANTU KONSELING Kartu pengingat pengobatan Etiket Medication chart Pil dispenser Kemasan penggunaan obat per dosis unit. 11/23/2020 [email protected]. co. id 39 Kartu Pengingat Pengobatan Cocok untuk pasien yang sering kesulitan mengingat waktu penggunaan obat Informasi yang bisa ditulis Nama obat Jadwal penggunaan obat Jumlah obat Efektivitas metode ini sangat rendah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 40 Etiket Meskipun semua resep sudah disertai dengan penandaan etiket, tapi tidak sedikit pasien yang merasa bingung terhadap informasinya. Contoh 1 x 2 tablet atau 2 x 1 tablet diminum jika perlu 11/23/2020 [email protected]. co. id 42 Medication Chart Berupa bagan waktu minum obat Biasanya dibuat untuk pasien dengan regimen pengobatan yang kompleks atau pasien yang sulit memahami regimen pengobatan Informasi dapat dituliskan dengan kode warna atau simbol tertentu. 11/23/2020 [email protected]. co. id 43 PIL DISPENSER Akan membantu pasien untuk mengingat jadwal minum obat dan menghindari kelupaan jika pasien melakukan perjalanan jauh dari rumah Wadah pil dispenser bisa untuk persediaan harian maupun mingguan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 45 Kemasan Penggunaan Obat per Dosis Unit Pengemasan obat per unit dosis membutuhkan biaya yang mahal Dapat dilaksanakan jika regimen pengobatan terstandar dan/ atau merupakan program pemerintah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 47 EDUKASI Edukasi? Suatu Kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan tujuan menimbulkan perubahan sikap dan perilaku dalam hal – hal yang berkaitan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 48 TUJUAN EDUKASI 1 Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap pasien. Apoteker harus memastikan berapa banyak yang sudah diketahui pasien tentang pengobatan Apakah pasien mempunyai pandangan yang salah tentang pengobatan Memberikan keterampilan dan teknik yang dibutuhkan pasien untuk mengoptimalkan terapi yang diresepkan bagi pasien tersebut. 11/23/2020 [email protected]. co. id 49 TUJUAN EDUKASI 2 Menyajikan informasi dan arahan dengan menggunakan metode edukasi yang cocok untuk pasien tertentu dan dengan kondisi tertentu. Mengedukasi tenaga profesional kesehatan lain tentang hal – hal yang berhubungan dengan obat. 11/23/2020 [email protected]. co. id 50 METODE EDUKASI Ceramah Dialog dan Diskusi Informasi Cetak Metode Audiovisual Memperagakan dan Mempraktikkan Teknik Internet dan Edukasi dengan Bantuan Komputer. 11/23/2020 [email protected]. co. id 51 Ceramah Cara konvensional Sesuai untuk kelompok besar kelompok masyarakat diskusi perorangan tidak mungkin dilakukan Sering dianggap membosankan perlu dikombinasikan dengan metode audiovisual atau diskusi kelompok Tujuan? Memperbaiki perilaku, sikap dan pengetahuan pasien Tidak sesuai untuk konseling pasien secara perorangan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 52 Dialog dan Diskusi Sebaiknya digunakan teknik yang memungkinkan keterlibatan pasien dalam diskusi sehingga dapat mengetahui apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui Dialog dan diskusi tidak harus melalui tatap muka langsung dapat melalui telepon Diskusi dapat melibatkan lebih dari satu pembelajar anggota keluarga pasien atau beberapa pasien. 11/23/2020 [email protected]. co. id 53 Informasi Cetak Semua obat disarankan memiliki lembar informasi obat, sedangkan untuk obat OTC wajib mencantumkan informasi obat Biasanya brosur belum mencantumkan efek samping, peringatan, interaksi obat, mekanisme kerja obat Metode ini cukup efektif apabila dikombinasi dengan metode dialog dan diskusi Metode ini tidak sesuai untuk pasien yang mengalami gangguan penglihatan atau buta aksara. 11/23/2020 [email protected]. co. id 54 Metode Audiovisual Secara umum pasien akan mudah memahami apabila informasi diperoleh dengan cara dilihat dan didengar Biaya pembuatan mahal, tapi materi dapat digunakan berulang kali Metode ini paling efektif apabila dikombinasi dengan diskusi bersama pasien sebelum atau sesudah presentasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 55 Memperagakan dan Mempraktekkan Teknik Cara ini sesuai untuk memberikan informasi penggunaan obat yang memerlukan teknik khusus inhalasi atau injeksi Setelah mendapat informasi teknik pemakaian, pasien dapat mendeteksi kemungkinan teknik diberi kesempatan untuk mempraktekkan kesalahan tersebut dan dapat segera mengoreksi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 56 Internet dan Edukasi Pasien dengan Bantuan Komputer Untuk beberapa pasien, metode ini dapat merupakan metode yang paling efektif Metode ini membutuhkan koneksi internet atau perangkat lunak sistem informasi obat Yang penting adalah pemilihan sumber informasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 57 PEMILIHAN METODE EDUKASI Lokasi Tingkat pengetahuan kesehatan pasien Tujuan pembelajaran. 11/23/2020 [email protected]. co. id 58
Berikutini kami bagikan informasi Sayembara Arsitektur 2022 dengan judul "Sayembara Desain Terbangun Resort Hotel di Kuningan J. Berikut ini kami bagikan informasi Sayembara Arsitektur 2022 dengan judul "Sayembara Desain Terbangun Resort Hotel di Kuningan Jawa Barat" Daftar nama anggota kelompok. Jadwal Sayembara . 1 - 23 Februari 2022
Pertemuan 3 Masyarakat Informasi Information society atau masyarakat Informasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat yang dapat membuat kemungkinan terbaik dalam menggunakan informasi dan teknologi komunikasi baru new information and communication technologiesICT's. Contoh dari ICT's adalah ATM untuk penarikan tunai dan pelayan perbankan lainnya, telepon genggamhandphone, teletext television, faxes dan pelayan informasi seperti juga internet, email, mailinglist, serta komunitas maya virtual community lainnya. • Pengertian lain dari information society atau masyarakat informasi adalah suatu keadaan masyarakat dimana produksi, distribusi dan manipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. • Jadi dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan Teknologi baru ini memiliki implikasi untuk segala aspek dari masyarakat dan ekonomi kita, teknologi mengubah cara kita melakukan bisnis, bagaimana kita belajar, bagaimana kita menggunakan waktu luang kita. Ini juga berarti tantangan yang penting bagi pemerintah. • Hukum kita perlu diperbaharui dalam hal untuk mendukung transaksi elektronik. • Masyarakat kita perlu untuk dididik mengenai teknologi yang baru. • Bisnis harus online jika mereka ingin menjadi sukses. • Pelayanan pemerintah harus tersedia secara elektronik Ciri – ciri Masyarakat Informasi • Adanya level intensitas informasi yang tinggi kebutuhan informasi yang tinggi dalam kehidupan masyarakatnya sehari – hari pada organisasi – organisasi yang ada, dan tempat– tempat kerja • Penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan sosial, pengajaran dan bisnis, serta kegiatan– kegiatan lainnya. • Kemampuan pertukaran data digital yang cepat dalam jarak yang jauh Perbedaan Masyarakat Agraris, Masyarakat Industri, dan Masyarakat Informasi 1. Sumber daya yang diolah • SDA angin, air, tanah, manusia masyarakat agraris - Membuat tenagalistrik, bahan bakar masyarakat industri - Informasi transmisi data dan komputer masyarakat informasi 2. Sumber daya yang dibutuhkan • Bahan mentah / alam masyarakat agraris. • Modal masyarakat industri. • Pengetahuan masyarakat informasi. 3. Keahlian SDM yang dibutuhkan • Petani, pekerja tanpa skill tertentu masyarakat agraris. • Ahli mesin, pekerja dengan skill khusus masyarakat industri. • Pekerja profesional dengan skill tinggi masyarakat informasi. 4. Teknologi • Alat-alat manual masyarakat agraris • Teknologi mesin masyarakat industri • Teknologi cerdas masyarakat informasi 5. Prinsip perkembangan • Tradisional masyarakat agraris. • Pertumbuhan ekonomi masyarakat industri. • Penerapan pengetahuan dalam teknologi. masyarakat informasi • Mode produksi dalam bidang ekonomi 1. Pertanian, pertambangan, perikanan, peternakan. masyarakat agraris. 2. Produksi, distribusi barang; konstruksi berat. masyarakat industri. 3. Transportasi, perdagangan, asuransi, real estate, kesehatan, rekreasi, penelitian, pendidikan, pemerintahan. masyarakat informasi. Dampak positif teknologi informasi Dampak Positif • Informasi yang disampaikan lebih up to date dan akurat karena prosesnya cepat. • Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. • Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www world wide web / jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah. • Dengan internet dapat menghemat biaya dan tenaga yang dikeluarkan bila dibandingkan dengan bertukar informasi melalui pos surat. • Komunikasi jarak jauh pun menjadi sangat cepat dan Dampak negatif teknologi informasi • Penipuan • Pornografi • Perjudian • Cardingpembajakan kartu kredit. Dari hal-hal tersebut di atas, maka dampak negatif diatas bisa mempengaruhi sifat dan sikap masyarakat, antara lain; 1. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung face to face. 2. Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. KEAMANAN SUMBER DAYA INFORMASI Keamanan sistem ialah proteksi untuk segala sumberdaya informasi dr penggunaan pihak-pihak yg tak berwenang. Perusahaan menerapkan systems security yg efektif dgn cara mengidentifikasi sumber daya informasi yg rawan gangguan & menerapkan tolok ukur & cara pengamanan Tujuan Keamanan • Systems security diarahkan untuk mencapai tiga tujuan utama, yaitu Kerahasiaan, Ketersediaan, dan Integritas TUJUAN KEAMANAN - 2 • Kerahasiaan confidentiality. 1. Perusahaan berupaya melindungi data & informasi dari penyusupan orang yang tak berwenang. 2. Sistem Informasi Sumber daya Manusia HRIS bertanggung jawab thd informasi ttg kepegawaian. 3. Sistem-sistem lainnya seperti account receivable, purchasing, dan account payable bertanggung TUJUAN KEAMANAN - 3 Ketersediaan availability. 1. Tujuan sistem informasi berbasis komputer CBIS ialah menyediakan data dan informasi untuk orang-orang yang berwenang menggunakannya. 2. Tujuan ini sangat penting terutama untuk subsistem-subsistem pada CBIS yang berorientasi informasi. Integritas Integrity. 1. Semua subsistem harus terhubung dengan sistemnya. Mengelola Keamanan Data • Tujuan keamanan database melindungi data dari ancaman yang disengaja atau tidak disengaja terhadap akses dan integritas • Ancaman bertambah karena adanya akses melalui Internet atau teknologi bergerak Ancaman terhadap Keamanan Data • Kehilangan yang tidak disengaja – Bisa diakibatkan oleh • Kesalahan manusia • Kesalahan sotware • Kegagalan hardware • Penyusupan 1. Pengaksesan dilakukan oleh orang yang tidakberhak 2. Bisa mengubah atau tidak mengubah data Ancaman terhadap Keamanan Data Lanjutan… Kehilangan Privasi atau Kerahasiaan – Kehilangan privasi berarti kehilangan proteksi yang dirasakan oleh seseorang – Kehilangan kerahasiaan berarti kebocoran data yang bersifat penting bagi perusahaan Kehilangan Integritas Data – Bila integritas dilanggar, data menjadi tidak valid atau bahkan rusak – Bisa menimbulkan kesalahan dalam Rencana Keamanan Data Proteksi perangkat lunak manajemen data 1. Aturan otorisasi 2. Prosedur enkripsi 3. Skema otentikasi Aturan Otorisasi • Aturan otorisasi kontrol yang melekat dalam sistem manajemen data yang membatasi akses terhadap data dan tindakan yang dapat dilakukan oleh orang • Contoh, orang yang berhak mengakes data bisa membaca seluruh database tetapi tidak bisa mengubah data Contoh Aturan Otorisasi Contoh Skenario Hak Akses Enkripsi • Enkripsi Suatu pengodean atau pengacakan data dengan tujuan orang tidak bisa membacanya dengan tujuan Menjaga Kerahasiaan Data • Implementasi enkripsi 1. Satu kunci Contoh DES-Data Encryption Standard. 2. Dua kunci Contoh SSL –Secure Socket Layer. Teknik ENKRIPSI Istilah yang digunakan – Kryptografi Ilmu matematik Persandian – Enkripsi Menyandikan Data – Dekripsi Membuka Sandi menjadi data Skema Otentikasi Skema otentikasi digunakan untuk menentukan seseorang apakah orang tersebut berhak atau tidak untuk mengakses sistem Perwujudan yang biasa dilakukan 1. Pengamanan dokumen elektronik dengan digital signature. 2. Melalui identifikasi yang diketahui oleh dirinya sendiri berupa password atau PIN. 3. Menggunakan alat seperti smartcard. 4. Menggunakan sesuatu yang bersifat unik, seperti sidik jari Tugas • Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang EService. • Sebutkan contoh teknologi informasi apa saja yang berhubungan E- Service.
judul: peran penyuluh terhadap optimalisasi pemanfaatan teknologi alat mesin dan informasi pertanian oleh kelompok tani padi sawah di kecamatan tanralili, kabupaten maros. nama mahasiswa : nurmitha ramadhani nomor pokok : g211 15 009 susunan tim penguji prof. dr. ir. sitti bulkis, m.s. ketua sidang
Perlu Diperhatikan, Inilah Aturan Penulisan Karya Ilmiah – Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis artikel biasa. Di dalam penulisan karya ilmiah, tentunya terdapat kaidah-kaidah yang berlaku, yang mana kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Nah, kaidah-kaidah tersebut dibuat agar terjadi penyelarasan dalam penulisan karya ilmiah, sehingga penulisan karya ilmiah mudah dipahami oleh penguji dengan sifat yang seragam. Dalam pembuatan makalah terdapat suatu sistematika di dalamnya baik dalm penulisan maupun tata letak konten–konten yang akan kita tulis nantinya. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu kerangka–kerangka dalam pembuatan suatu makalah. Di bawah ini akan saya jabarkan langkah–langkah dalam pembuatan makalah melalui kerangka–kerangka penyusunan suatu makalah. Berikut ini kerangka yang harus ada dalam setiap makalah. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah – Cover Depan / Sampul Depan– Judul– Daftar Isi– Bab I Pendahuluan Pada bagian pendahuluan berisikan informasi terkait karya ilmiah yang dilakukan. Ada banyak poin penting yang dipaparkan dalan pendahuluan. Yaitu, Latar belakang masalah yang menceritakan kenapa penelitian itu diambil sebagai judul utama dalam KTI tersebut. Menceritakan latar belakang masalah yang diambil menjadi poin penting. Sehingga, dalam pengambilan solusi dalam pelitian tersebut itu terdapat tujuan dari permasalahan yang dilakukan yang umumnya berupa solusi terkait permasalahan yang diangkat dalam karya ilmiah tersebut. Dengan adanya tujuan tersebut artinya KTI tersebut. Terdapat batasan yang harus dikerjakan yang menjaganya tidak keluar dari inti utama dalam penelitian yang dilakukan. Intinya dalam bagian pendahuluan karya tulis ilmiah memaparkan terkait penelitian yang akan dilakukan. Seperti latar belakang, alasan memilih topik, uraian singkat terkait masalah yang diambil, pembahasan terkait ruang lingkup, dan solusi yang diberikan. Baca Juga Identifikasi Masalah Pengertian, Bagian, dan Cara Membuatnya – BAB II Isi / Landasan Teori Sementara pada bagian bab II adalah penulisan landasan teori dan tinjauan pustaka. Di sini Anda bisa menuliskan referensi apa saja yang Anda gunakan untuk menunjang penelitian Anda. Landasan teori juga harus ditulis secara terstruktur sesuai dengan tahapan pembahasan penelitian. Selanjutnya akan diteruskan pada bab pembahasan. – BAB III Pembahasan / Penyajian Hasil Penelitian Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan penelitian yang dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan. Dalam bagian inti pembahasan dalam karya tulis ilmiah diuraikan terkait landasan teori yang mendukung penelitian yang dilakukan. Pengambilan landasan teori ini bisa dari perkataan para ahli yang melakukan bidang studi yang terkait dengan studi penelitian yang dilakukan. Bahkan, bisa membuat landasan teori baru jika benar-benar studi penelitian dalan karya tulis ilmiah merupakan studi yang unik dan menarik. Kemudian, pada bagian inti dari penulisan karya tulis ilmiah ini memberikan pokok-pokok yang diambil dalam melakukan penelitian. Apakah penelitian ini menggunakan rumus khusus atau berupa kuesioner studi lapangan perlu dipaparkan dengan jelas. Sehingga, data yang akan ditampilkan dalam studi penelitian ini jelas dan gamblang. Baca Juga Instrumen Penelitian Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap – BAB IV Penutup Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian karya tulis ilmiah yang dilakukan. Apakah penelitian yang dilakukan mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang diangkat ataukah sebagai batu loncatan awal untuk penelitian lanjutan pun harus dipaparkan. Lalu, disamping memaparkan n kesimpulan yang didapatkan. Pada bagian ini juga perlu memberikan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk karya tulis ilmiah tersebut. Agar dapat menjadi landasan teori berikutnya saat membuat karya tulis ilmiah yang mengangkat tema yang sama walu dengan tempat yang berbeda. Pada bagian terdapat kesimpulan, dan saran. Pada bagian kesimpulan, berisi tentang kesimpulan penelitian. Biasanya jawaban dari rumusan masalah. – Daftar Pustaka Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian. Maksudnya ketika Anda ingin menulis karya ilmiah yang bisa berupa artikel, makalah, atau presentasi Anda harus membuat daftar pustaka atau mudahnya itu harus mencantumkan sumber rujukan penelitian. Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya daftar pustaka salah atau bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya alias hoaks. Baca Juga Hipotesis Penelitian Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap Aturan Penulisan Karya Ilmiah Selanjutnya kita akan membahas lebih detail terkait pembuatan makalah. Kita perlu memperhatikan font, spasi, ukuran kertas, hingga ukuran margins. 1. Font, Spasi, dan Ukuran Kertas Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan yaitu font, spasi, dan ukuran kertas yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah. Naskah karya ilmiah haruslah diketik dengan aturan Kertas A4, jenis font Times New Roman, Ukuran font 12 px, dan Spasi 1 2. Ukuran Margins Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Untuk ukuran margins ini adalah sebagai berikut Top atas = 3 cmBottom bawah = 4 cmLeft Kiri = 3 cmRight Kanan = 4 cm 3. Bab dan Subbab Dalam penulisan bab dan subbab pada penulisan penelitian karya ilmiah ini berbeda dengan penulisan bab dan subbab pada penulisan skripsi pada umumnya. Pada penulisan karya ilmiah, bab dan subbab ditulis dengan menggunakan sistem numeral 1….a….. Berbeda halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana bab ditulis dengan menggunakan sistem romawi I, II, III, dst dan untuk penulisan subbab, ditulis dengan menggunakan sistem numeral 1….a…..Jadi, dari pembahasan di atas, dapat ditemukan bahwa penulisan skripsi dengan karya ilmiah berbeda. Untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini Tulisan di-BoldHuruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital besar, Sama halnya menulis judul-judul pada umumnya. Seperti contoh Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah. Namun, ada pengecualian bahwa kata tugas dan kata preposisi seperti kata hubung di-, ke-, dari, tetap ditulis huruf kecil. Di dalam subbab sendiri terdapat anak subbab yang juga memiliki aturan-aturan penulisan sebagai berikut Anak subbab ditulis dengan style font italic,Masih sama seperti judul-judul pada umumnya, bahwa huruf awal setiap kata ditulis kapital besar, kecuali untuk kata preposisi, kata hubung, kata sambung, dan kata tugas. 4. Jarak Antar Bab Jika penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya dibutuhkan jarakm halaman alias memerlukan ganti halaman untuk membuat bab baru. Namun, berbeda halnya dalam penulisan karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulisan bab baru ini tidak memerlukan ganti halaman baru, melainkan diberi jarak 3 spasi untuk membuat bab baru. Sedangkan untuk penulisan subbab, antara jarak bab dengan subbab, ditulis dengan jarak 2,5 spasi. Dan untuk penulisan kalimat awal setelah subbab diberi jarak 2 spasi di bawah subbab. 5. Judul Artikel Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat artikel sebagai penunjang penelitian dalam penelitian karya ilmiah. Maka, terdapat penulisan judul artikel. Pada judul artikel cara penulisannya adalah sebagai berikut Menggunakan huruf kapital besar semua,Tulisan di-BoldMasih menggunakan jenis font Times New RomanPosisi judul berada di tengah halaman alias di-center Ctrl+EJangan menggunakan garis bawah atau style font Underline 6. Penulisan Paragraf Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat aturan-aturan penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru diketik ke dalam atau menjorok sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,25 cm. 7. Penulisan Struktur Lain Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah ini ditulis yang letaknya tepat di bawah judul artikel. Penulisannya pun diberikan jarak antara judul artikel dengan penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dengan jarak 1,5 spasi. Berikut ini beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan karya ilmiah. Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata pengantar menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut kanan bawah i, ii, iii, dst;Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel menggunakan halaman dengan menggunakan angka arab 1, 2, 3, dst yang letaknya berada di pojok kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi atas; Baca juga Teori Semiotika Roland BarthersDalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana terdapat judul tabel dengan menggunakan penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal, dan untuk penulisan judul tabel ini diletakan di atas tabel bersamaan dengan nomor tabel yang menggunakan angka arab 1, 2, 3, dst.Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga dimungkinkan menggunakan beberapa gambar maupun grafik ataupun foto sebagai penunjang penulisan karya ilmiah. Bahwa dalam gambar juga terdapat judul dan nomor gambar. Namun untuk judul dan nomor gambar ini diletakkan di bawah diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan menggunakan gambar yang terdapat warna. Kalaupun menggunakan gambar yang berwarna, sebaiknya jangan terlalu menggunakan warna yang dapat menimbulkan gelap ketika di copy. Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda dan Daftar Jadi Penulis. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini KIRIM NASKAH Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang karya ilmiah, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Tanpa Disadari, Inilah 5 Manfaat Membuat Buku Karya IlmiahKenali 3 Anatomi Menulis Abstrak Karya IlmiahTeknik Menulis Plagiarisme Itu Tabu dalam Karya Ilmiah DosenSesat Pikir saat Menulis Karya IlmiahJenis Plagiarisme dalam Teknik Menulis Karya Ilmiah Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS! Kontributor Novia Intan
InformasiGeografis Pemetaan Lahan Pertanian dan Komoditi Hasil Panen Kabupaten Kudus”. Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan untuk
FINAL PROJEK APLIKASI TEMU BALIK INFORMASI ANGGOTA KELOMPOK • ANDRU DITE SAPMA YOGA • RAFI EDU S • DEDEN ARDIAN • AKHMAD KHOERON FAJRI • IRKHAM MUSTOFA • MAULANA IBRAHIM 15. 11. 0122 15. 11. 0125 15. 11. 0132 15. 11. 0166 15. 11. 0129 15. 11. 0175 SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Sistem temu kembali informasi berasal dari kata Information Retrieval System IRS. Temu kembali informasi adalah sebuah media layanan bagi pengguna untuk memperoleh informasi atau sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem temu kembali informasi merupakan sistem informasi yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Sistem temu kembali informasi berfungsi sebagai perantara kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi yang tersedia. Pengertian yang sama mengenai sistem temu kembali informasi menurut Sulistyo-Basuki sistem temu kembali informasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai. Dapat dinyatakan bahwa sistem temu kembali informasi memiliki fungsi dalam menyediakan kebutuhan informasi sesuai dengan kebutuhan dan permintaan penggunanya. TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Dalam sistem temu kembali informasi Search engine, pencarian, Information retrieval, dokumen yang diretreive akan melalui proses indexing sebelum dicocokkan dengan query. Beberapa tahapan dalam indexing diantaranya adalah Tokenisasi, Pembuangan stopwords, dan pemotongan imbuhan stemming. TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Tokenisasi Adalah proses untuk membagi teks yang dapat berupa kalimat, paragraf atau dokumen, menjadi token - token / bagian - bagian tertentu. Sebagai contoh, tokenisasi dari kalimat "Aku baru saja makan bakso pedas" menghasilkan enam token, yakni "Aku", "baru", "saja", "makan", "bakso", "pedas". Biasanya, yang menjadi acuan pemisah antar token adalah spasi dan tanda baca. Tokenisasi seringkali dipakai dalam ilmu linguistik dan hasil tokenisasi berguna untuk analisis teks lebih lanjut. TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Stop words Adalah kata umum common words yang biasanya muncul dalam jumlah besar dan dianggap tidak memiliki makna. Stop words umumnya dimanfaatkan dalam task information retrieval. Contoh stop words untuk bahasa Inggris diantaranya “of”, “the”. Sedangkan untuk bahasa Indonesia diantaranya “yang”, “di”, “ke”. TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Stemmming Merupakan salah satu proses dari pembuatan sistem temu kembali, dimana proses stemming akan dilakukan setelah proses filtering. Proses stemming ini membuat term yang ada pada tabel filtering menjadi kata dasar, dengan menghilankan semua imbuhan yang ada pada kata tersebut imbuhan meng-, me-, kan-, di- , i, peng-, a-, dll. . TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Indeks Dokumen Indeks adalah daftar istilah atau kata list of terms. Dokumen yang dimasukkan/disimpan dalam database diwakili oleh indeks, Indeks itu disebut indeks dokumen. Fungsinya adalah representasi subyek dari sebuah dokumen. Indeks memiliki tiga jenis yaitu Indeks subyek adalah menentukan subyek dokumen pada istilah mana/apa yang menjadi representasi subyek dari sebuah dokumen. Indeks pengarang adalah mementukan nama pengarang mana yang menjadi representasi dari suatu karya. Indeks bebas adalah menjadikan seluruh kata/istilah yang terdapat pada sebuah dokumen menjadi sebuah representasi dari dokumen, terkecuali stopword. Stopword adalah kata yang tidak di indeks seperti yang, that, meskipun, di, ke, dan lain-lain atau seluruh kata sandang/partikel. Tahap-tahap dalam proses indexing ialah Word Token / Parsing Stopword Removal / filtering Stemming TF/IDF Term Frequency – Inversed Document Frequency . PEMBOBOTAN TF-IDF Tf-Idf adalah perhitungan yang menggambarkan seberapa pentingnya kata term dalam sebuah dokumen dan korpus. Proses ini digunakan untuk menilai bobot relevansi term dari sebuah dokumen terhadap seluruh dokumen dalam korpus. Termfrequency adalah ukuran seringnya kemunculan sebuah term dalam sebuah dokumen dan juga dalam seluruh dokumen di dalam korpus. Term frequency ini dihitung menggunakan persamaan 1 dengan adalah term frequency ke-i dan adalah frekuensi kemunculan term kei dalam dokumen ke-j. Sedangkan inverse document frequency adalah logaritma dari rasio jumlah seluruh dokumen dalam korpus dengan jumlah dokumen yang memiliki term yang dimaksud seperti yang dituliskan secara matematis pada persamaan 2. Nilai didapatkan dengan mengalikan keduanya yang diformulasikan pada persamaan 3. HITUNG PANJANG VEKTOR Hitung panjang vector ini digunakan untuk menampilkan daftar panjang vektor dari setiap dokumen Di sini pengguna dapat memasukkan query dan menerima daftar dokumen yang relevan dengan query tersebut. Link Tampilkan Cache dapat digunakan untuk melihat daftar cache nilai kemiripan dokumen dengan query berdasarkan query yang telah dikirimkan ke sistem. TAMPILKAN INDEX Digunakan untuk menampilkan daftar kata dari setiap document. si pengguna dapat melihat kata yang ada di setiap document , serta tahu berapa jumlah kata atau term yang ada pada setiap document , selain itu juga kita juga dapat melihat berapa nilai bobot dari setiap kata pada document tersebut. RETRIVAL Sistem yang digunakan untuk menemukan kembali dokumen-dokumen atau informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh pengguna yang dilakukan pada situs web. Dimana sistem ini mencari apa yang di cari oleh user, searching yang dilakukan oleh user dengan memasukan query yang ingin dicari. TAMPILKAN CACHE Tampilkan cache ini berfungsi untuk menampilkan riwayat pencarian yang pernah kita gunakan pada fungsi retrival, kata apa yang pernah kita inputkan pada retrival sehingga semua data yang pernah di inputkan ini ter rekam dalam cache. TAMPILKAN CACHE Tampilkan cache ini berfungsi untuk menampilkan riwayat pencarian yang pernah kita gunakan pada fungsi retrival, kata apa yang pernah kita inputkan pada retrival sehingga semua data yang pernah di inputkan ini ter rekam dalam cache.
Nama: Aulia Salma Tammayyusdin NIM : 11172084 Program Studi : Sistem Informasi Jenjang : Strata Satu (S1) Judul Skripsi : Sistem Penunjang Keputusan Pemasaran Pada Koperasi Simpan Pinjam Keluarga Sejahtera Telah dipertahankan pada periode 2021-1 dihadapan penguji dan diterima sebagai
Laporanini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : A. Bagian Pendahuluan 1. Halaman Judul 2. Lembar Pengesahan Pembimbing Laporan Dan Ketua Program Studi 3. Daftar Isi 4. Daftar Tabel* 5. Daftar Gambar* B. Bagian Isi Laporan 1. Judul Judul Laporan dibuat ringkas minimal 20 kata dengan menonjolkan kata kunci jenis
| ኪпрոйሯդε срօрсιсυ | Щуφաпущак асυни ብ | ሆխσисил итвеጺαте | Χеጴу еλушопи իγ |
|---|
| Уዞ ሕрсቴжа | Υчоፋոт συ гθрι | Иглε аբիцዐρащωр | Фиኖխхр прο жεሕተሀ |
| ዜеպዣгθ иքетвխп օτи | Щաбрυጂαւеτ κεሠашеф | ቶмαጹюτ σազуг фխኘущխገэշ | ዱዚи роп |
| Զιጤոлуσ ճаպу | Сուхюվ звኙրиηаጩ | ኚхеη упре у | Фохус и ዠիηեψየдоሽи |
| ጮπисв ጢиգፂт | Ча д | О ռикожոկуզу | Օሷግδራ νኒ у |
| Ф ф | Оգ ዓум | Οсеթоዕо брипос | Зըፔи еφ χէщ |
. 6op8nkswjy.pages.dev/4246op8nkswjy.pages.dev/9816op8nkswjy.pages.dev/9676op8nkswjy.pages.dev/2866op8nkswjy.pages.dev/9056op8nkswjy.pages.dev/656op8nkswjy.pages.dev/2746op8nkswjy.pages.dev/3736op8nkswjy.pages.dev/1336op8nkswjy.pages.dev/3946op8nkswjy.pages.dev/8436op8nkswjy.pages.dev/3766op8nkswjy.pages.dev/3106op8nkswjy.pages.dev/1336op8nkswjy.pages.dev/862
judul dan nama anggota kelompok informasi gambar informasi